

Hasan Simanjuntak (58), warga Desa Humbang, Kecamatan Naga Juang, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), dinyatakan hilang selama tiga hari oleh keluarganya setelah pergi ke kebun yang berada di dalam hutan.
Aparat kepolisian yang dibantu TNI dan warga pun masih terus melakukan pencarian atas hilang warga tersebut, dengan menyisir ke dalam hutan yang berjarak sekitar tiga kilomter dari desa, Kamis (21/1).
Bahkan, pihak keluarga menemui orang pintar di daerah tersebut, untuk mengetahui keberadaan anggota keluarga mereka yang hilang dan kondisinya saat ini.
"Iya betul kami dapat info dari Pak Camat Nagajuang ada warga yang hilang. Tadi pagi saya bersama anggota sampai di Naga Juang, masih melakukan pencarian warga yang hilang dan hasilnya sampai saat ini masih nihil," kata Kapolsek Siabu Mandailing Natal, Iptu Ayub Nasution.
Meski begitu, aparat kepolisan dan TNI, juga dibantu masyarakat desa terus melakukan pencarian dimana salah seorang warga itu berada.
"Kita tetap upaya sekuat tenaga untuk mencari dimana bapak itu berada, dan kita masih terus melakukan percarian bersama masyarakat," kata Ayub.
Sementara itu, Camat Nagajuang Mukhsin Nasution menjelaskan, hilangnya warga itu sudah sejak tiga hari lalu. Lelaki tua renta itu awalnya diketahui pergi meniggalkan rumahnya pada Minggu kemaren, dengan membawa bekal makanan bertujuan untuk memanen buah kemiri di kebun miliknya sendiri.
Ternyata lelaki itu, kata camat, dihari itu juga dia tidak pulang ke rumahnnya, lalu keesokan harinya pihak keluarga melakukan penyisiran ke dalam hutan ke kebun kemiri milik mereka. Namun jejaknya tidak ditemukan, bahkan dikebun miliknya itu terlihat tidak ada bekas telah dilakukan pemanenan.
"Setelah itu pihak kelurga melaporkan ke pemerintahan desa, lalu pada Senin malam, warga desa bersama-sama melakukan pencarian. Dan pada Selasa pagi, warga berpencar dibagi 10 kelompok atas kesepatan mereka dan kembali menyisiri ke dalam hutan, namun juga tidak membuahkan hasil," kata camat.
Seorang warga yang dinyatakan hilang itu diketahui memiliki tiga kebun di lokasi yang berbeda. Sementara salah satu titik lokasi kebun miliknya berada di Tor Naga Juang, itu pun tidak jauh dari desa.
"Jika korban ada dugaan dimakan binatang buas, itu tidak mungkin karena hasil penyisiran kesana tidak ditemukan jejak kaki bintang yang membahayakan, apalagi di atas kebunnya itu banyak warga desa yang melakukan aktivitas setiap hari, dan di daerah itu juga ada lokasi pertambangan emas masyarakat," katanya.
Ketika ditanya apakah korban selama ini pernah memiliki riwayat penyakit, Mukhsin mengatakan tidak ada. Namun, dari pengakuan warga, sebelum dinyatakan hilang, dia sempat terlihat selalu menyendiri di salah satu kedai kopi di desa itu.
"Jadi ada warga yang melihatnya sering menyendiri akhir-akhir ini, bapak itu terlihat murung seperti ada yang dipikirkannya, entah masalah keluarga atau yang lainnya kita tidak tahu. Tapi kalau masalah ekonomi, ia termasuk warga yang mampu dan memiliki kebun yang luas," kata Mukhsin lagi.
Dikatakan Mukhsin, pemerintah dan warga bersama aparat kepolisian dan TNI masih akan terus berupaya melakukan pencarian untuk menemukan warga yang hilang itu.